Muzania Media

Selasa, 07 April 2020

Pengalaman Suka Duka Memakai Susu Formula

Hai, Moms. Kamu pengguna Sufor ya? Sufor apa yang kamu pakai saat ini? Oh, ya, Moms. Pasti banyak banget dong kendala-kendala yang dirasakan saat anak pilih mengkonsumsi Sufor. 

Aku adalah ibu yang gagal menyusui, Moms. Bukan karena malas, atau karena wanita karir. Bukan karena ingin payudara tetep cantik atau karena pilih yang praktis. Tapi memang banyak kendala yang aku alami ketika menyusui anak pertama. Kendala ya apa saja, Moms? Coba baca di postingan aku sebelumnya >> Gagal Menyusui, Bukan Gagal Menjadi Ibu

Di page ini, aku mau nulis tentang pengalaman aku selama ini pakai Sufor. Oh, ya, fyi, babyku sudah mencicipi Sufor sejak usia 3 hari. Itu karena ibuku yang minta. Dia tidak tega karena asiku tak kunjung keluar. 

Aku masih ingat, hari itu adalah hari ketiga bayiku merengek semakin kencang. Tangisnya pecah, berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Kalau Moms mendengarnya mungkin juga tidak akan tega. Bahkan ingin menangis. 

Berbekal Internet, aku buru-buru mencari Sufor yang aman buat babyku. Ketemulah di Internet susu formula dengan nama Bebelac 0-6 bulan. Sekilas aku baca dan review sudah cukup aman. Aku tidak punya waktu lagi untuk mencari tahu. Aku harus segera membeli susu formula itu di Indomaret terdekat. 

Saat itu pukul 8 malam. Suamiku sedang pergi bersama teman-temannya. Aku belum bisa menghubungi untuk meminta tolong disaat mendesak. Akhirnya aku meminta adikku untuk mengantar ke Indomaret terdekat. 

Sakittt. Perihhh. Tulang ekorku masih sakit. Di hari ketiga itu seharusnya aku masih dirumah. Tak boleh kemana-mana. Apalagi sampai boncengan naik motor. Tapi apa daya. Seorang ibu yang mencintai anaknya, dan mematuhi ibundanya tak bisa berbuat apa-apa. Yang kutahu, malam itu aku harus bisa membuat bayiku kenyang dan tenang. Aku pun tak pikir panjang mengambil dus kotak susu formula Bebelac paling kecil untuk kubawa pulang. Sakittt. Itu lagi yang aku rasa setelah 3 hari lahiran normal dan memaksakan boncengan motor.

Beruntung juga aku sudah memiliki kado botol susu waktu kami menikah. Yang mengado teman suamiku. Padahal aku belum mengandung saat itu. Aku coba membongkar, mencuci, dan merebusnya sebentar. Aku buru-buru meniriskan botol dan langsung saja kuisi 2 sendok susu ke dalamnya. Ku kocok dan kusodorkan ke mulut bayiku. 

Ncup.. Ncup.. Ncup... Dia melahap dengan tenang setelah suaranya habis dan nyaris hilang karena menangis kelaparan. Aku turut tenang, tapi juga merasa berdosa karena sempat berfikir jadi ibu yang tak baik. 

Notes: buat para calon ibu yang hendak melahirkan. Tetap sedia botol susu yaa.. Untuk jaga-jaga saja Bukan karena Asinya tidak keluar. Tapi saat pumping, kita bisa gunakan botol susu untuk meminumkannya ke bayi. 

Alhamdulillah. Bayiku sudah tenang. Satu minggu, aku masih melakukan pumping meskipun hanya dapat 50ml. Aku mencoba memakai nipple shield untuk merangsang bayiku mau menyusu. But, itu hanya sia-sia. Aku juga sudah mencoba alat relaktasi, tapi juga bayiku tersedak karena aliran susu di selangnya. 

Baiklah. Memang belum rezeki ku bisa memberikan asi untuk anak. Alhasil hingga usia saat ini, satu tahun lebih satu bulan, aku tetap memberikan Sufor kepada anakku. 

Di tengah perjalanan, aku sempat mengganti Sufor anakku dengan SGM. Sufor ini sangat reccomend buat para ibu yang tidak bisa menyusui seperti aku. Aku sendiri beralih ke SGM karena harga lebih hemat. 2x lipat lebih hemat dibanding susu sebelumnya. Tapi ingat ya, Moms, perhatikan juga reaksi bayi ketika kita mencoba ganti susu formula. Reaksi baik atau buruknya penerimaan bayi bisa dilihat dari pup-nya. Alhamdulillah anakku sejauh ini mau saja jika diganti dengan susu SGM. 

Berapa Banyak Susu Formula Yang Dibutuhkan? 
Di awal-awal Bebelac, aku lupa membeli berapa banyak dus. 

Sewaktu ganti SGM, untuk usia 0-6 bulan SGM Ananda hanya beli 2 dus (1000 gr). Hingga semakin besar anakku, paling banyak aku membeli 5 dus (1000 gr)/ bulannya produk SGM 6-12 bulan. Harga satu dus ini berkisar 79.000 di Luwes. 

Sedangkan saat usianya menginjak 1 tahun, aku masih membeli SGM 1+ dengan takaran sama 5 dus (1000 gr)/ bulannya. Harga satu dus ini masih sama dengan yang 0-12 bulan. berkisar 79.000 di Luwes. Sehingga setiap bulan, paling tidak aku menyisihkan uang Rp 240.000 untuk susu anak. Kenapa bisa sebanyak itu? Soalnya anakku dimasa kecilnya kalau melek harus wajib ngedot. Kalau tidak ngedot, dia langsung menangis. 

Bagiku, anakku memang suka minum banyak. BB nya stabil. Bahkan tergolong berisi. Meskipun dilihat secara fisik tidak gemuk. Sekarang minumnya kalau siang hanya maksimal 9 sendok susu. Sisanya bisa diganti air putih atau teh. Sedangkan kalau malam, bisa tak terhingga karena lebih banyak minum. 


Suka Duka Pakai Sufor
Suka duka pakai Sufor tentu ada ya, Moms.Yang jelas pakai Sufor itu:

1. Boros biaya. Untuk SGM saja minimal sediakan anggaran Rp 250.000/bulan.
2. Ribet karena harus mencuci botol. Botol harus selalu steril.
3. Harus sedia air panas untuk menyeduh susu.
4. Harus bawa tas susu kemana-mana. Jadi agak ribet. Beda kalau ASI ya, Moms.
5. Kadang ada rasa malu dengan orang lain ketika harus bawa Sufor. Jadi enggan ikut perkumpulan seperti bukber, rekreasi bersama, dan meet up. Karena sudah membayangkan betapa ribetnya bawa Sufor.
6. Anak cepat kencing, banyak kencing, dan cepat PUP. konon katanya beda dengan ASI yang terserap langsung oleh tubuh. 
7. Air kencingnya jadi najis. Beda dengan ASI yang tidak najis jika dicipratkan air 3x ke tempat yang kena kencing bayi. 
8. Ada yang bilang bayi Sufor itu kegemukan. Atau kalau kurus, susah untuk gemuk. Jadi over gitu, Moms. Tapi alhamdulillah anakku termasuk yang ideal. 

Kalau sukanya apa ya, Moms? 
1. Kalau aku sih jadi bisa ditinggal kerja. Karena masih ada ikatan dinas yang harus kuselesaikan. 
2. Nggak perlu begadang panjang. Alhamdulillah anakku kalau sekalinya dibuatin susu langsung dipegang sendiri botolnya. Jadi cukup memudahkan sih, Moms. Ga perlu duduk dan begadang. Babyku bisa pegang botol sejak usia 2 bulan. 

Ya begitulah, Moms. Tentu nggak perlu dibandingkan dengan ASI ya. Jelas dimanapun dan apapun teorinya, ASI tetaplah yang terbaik. Namun, jangan egois, ya, Moms. Saat anakmu memang sudah dehidrasi, berikan Sufor. Dan kamu bukan lah pendosa hanya karena memberi Sufor pada anak. 

Btw, gimana, Moms suka dukanya pakai Sufor? Dan Sufor apa yang udah Mommy pakai saat ini? 
Tetap semangat ya, Moms 🤗

Salam hangat, 
Fije
Ditulis saat anak dan suami sudah terlelap



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurutmu artikel ini?